"..mari berbagi informasi demi kemajuan pangan negeri ...."

Jumat, 22 Oktober 2010

Kenal Lebih Dekat Dengan Bahan Aditif Makanan (bagian 2)

Yuk, Kenali Kehalalan Bahan Aditif Makanan (2)
Foto: Detikfood (ilustrasi)

Jakarta - Setelah bahan pengawet mengundang polemik, bahan aditif lainnya juga perlu dicermati kehalalannya. Mulai dari pengempuk cake dan roti hingga pemutih yang bikin adonan roti jadi lebih putih warnanya. Apa saja bahan aditif lainnya?

Seiring dengan perkembangan teknologi pangan maka pemakaian bahan aditif dalam proses produksi makanan tidak bisa dihindari. Setelah ke lima produk aditif tambahan yang perlu dicermati pemakaiannya, berikut ini 6 bahan aditif lainnya:

6. Penyedap Rasa (Flavour Enhancer):
Vetsin (MSG) dan Ribotide (I+G) adalah penyedap rasa yang perlu diwaspadai sebab diproduksi dengan proses fermentasi. Pengunaan penyedap rasa berfungsi untuk menambah rasa dan aroma dalam masakan atau makanan. Jenis penyedap yang diijinkan pengunaannya adalah E636 dan E637 yaitu Maltol dan Isomaltol.

7. Pengatur Keasaman, Penetral (Acidity Regulator): BTP yang satu ini berfungsi untuk mengatur keasaman, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Produk yang bisa digunakan adalah E263 (Calcium Acetate).

8. Pemutih dan Pematang Tepung
(Improving Agent): Merupakan bahan tambahan yang dapat mencegah proses pemutihan atau pematangan tepung, sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Bahan ini banyak dipakai dalam proses pembuatan roti.

9. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental (Emulsifier): Fungsinya untuk membantu terbentuknya dan memantapkan sistem dispersi yang homogeny pada makanan. Contoh bahan pengemulsi yang diperbolehkan adalah E322 (Licithine) dan E441 (Gelatin).

10. Pengeras (Firming Agent): Bahan ini dapay mengeraskan atau mencegah melunaknya makanan. Yang diijinkan pengunannya adalah E227 (Calcium Hydrogen Sulphite) yang berasal dari sintetik kimia.

11. Sequestrant: Adalah bahan yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Sehingga dapat memantapkan warna, aroma, dan tesktur pada makanan.   

Meskipun beberapa contoh bahan-bahan tambahan pangan diatas telah memperoleh persetujuan pengunaan dari Badan POM. Namun kalau ditilik dari segi kehalalan sebenarnya bahan-bahan diatas masih harus diselidiki lebih lanjut. Jadi, sebaiknya lebih cermat dalam pemakaian produk aditif makanan tersebut baik karena efeknya bagi kesehatan maupun kehalalannya.

(Sumber: LPPOM MUI)

detikfood.com

Kenal Lebih Dekat Dengan Bahan Aditif Makanan (bagian 1)

Yuk, Kenali Kehalalan Bahan Aditif Makanan (1)
Foto: Detikfood (ilustrasi)

Jakarta - Saat membeli cake tentulah cake yang lembut halus teksturnya yang jadi pilihan. Atau roti yang halus seratnya dan cantik penampilannya. Tanpa bahan aditif makanan tidak bisa tampil menggiurkan dan menerbitkan selera. Apakah produk aditif sudah dijamin kehalalannya?

Dalam proses pembuatan cake, roti atau kue kering hingga siap dimakan biasanya diperlukan Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau zat aditif. Selama ini mungkin hanya emulsifier, baking powder, pewarna makanan saja yang dikenal orang. Padahal ada  11 bahan sditf makanan yang perlu diwaspadai karena statusnya yang subhat atau diragukan.

Apa saja bahan aditif makanan tersebut?

1. Pewarna: Bahan ini memiliki fungsi memperbaiki dan memberi warna pada makanan agar terlihat lebih cantik. Jenis pewarna yang harus diwaspadai potensi keharamannya adalah pewarna annato yang larut air, sebab perwarna tersebut menggunakan emulsifier yang dapat berasal dari turunan lemak baik nabati maupun hewani. Beberapa pewarna lain juga menggunakan bahan salut untuk kestabilan penyimpanan. Nah, penyalut yang perlu diwaspadai adalah gelatin yang berasal dari kulit dan tulang hewan. Contoh pewarna yang disetujui pengunaannya oleh badan POM adalah E120 (Carmine, Chocineal).

2. Pemanis Buatan: Pemanis buatan yang perlu diwaspadai adalah aspartham, karena tersusun dari asam amino fenilalanin dan asam aspartat. Dalam dunia industri, kedua asam amino tersebut dibuat dengan proses fermentasi sehingga harus diwaspadai. Menurut standar MUI, tiap produk fermentasi harus dipastikan memakai media fermentasi yang bebas dari bahan haram. Contoh pemanis yang diijinkan E966 (Lactitol) yang bersumber dari gula susu (lactose).

3. Pengawet: Sangat sering digunakan untuk mencegah atau menghambat proses fermentasi. Bahan pengawet yang perlu diwaspadai adalah nisin, antibakteri yang digunakan pada produk keju dan produk olahan susu, serta makanan kaleng. E1105 (Lysozym) yang bersumber dari telur adalah salah satu pengawet yang disetujui pengunaannya.

4. Antioksidan: Bahan ini dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi lemak, sehingga mencegah terjadinya ketengikan, terutama pada produk minyak dan lemak. Antioksidan yang perlu diwaspadai adalah Tokoferol, yakni vitamin E yang larut lemak. Produk antioksidan E 306,307,308 (Tocopherois-vit E) yang terbuat dari minyak nabati atau ikan merupakan produk yang aman dipakai.

5. Antikempal (anticaking): Bahan tersebut mencegah terjadinya penggumpakan pada produk bubuk (powder). Antikempal yang perlu diwaspadai adalah edible bone phosphate (E-542), magnesium stearat (E-572). Edible bone phosphate sendiri berasal dari tulang dan magnesium stearatberasal dari asam stearat yang merupakan turunan lemak. Sehingga keduanya harus dipastikan berasal dari sumber-sumber yang halal.

Apa saja bahan aditif lainnya yang perlu dicermati kehalalannya?

(Sumber: Jurnal Halal)

detikfood.com

Atasi Kulit Keriput Anda Sekarang Juga !

Makanan Pencegah Keriput
Foto: www.jayceooi.com

Jakarta - Kulit keriput? Pasti tiap orang akan mengalaminya. Tak usah cemas, asal jeli memilih makanan, datangnya keriput bisa diperlambat. Makanan apa saja yang sebaiknya sering dikonsumsi? Ternyata, tidak sulit didapat lho!

Timbulnya keriput umumnya terjadi karena faktor usia. Memasuki usia 30 biasanya kerutan disekitar mata dan wajah mulai bermunculan, meskipun tidak terlalu terlihat. Kerutan ini muncul tidak hanya karena faktor usia, tapi juga bisa karena faktor makanan. Kurangnya nutrisi baik dari makanan ataupun minuman yang masuk ke dalam tubuh.

Makanan-makanan yang bisa membantu Anda mencegah timbulnya keriput, diantaranya:

Pepaya
Buah ini seringkali diacuhkan, padahal khasiatnya untuk tubuh sangatlah banyak. Salah satunya untuk membantu mengurangi kerutan. Kandungan vitamin C nya sangat banyak, dalam 100 gr buah pepaya mengandung 78mg vitamin C yang bisa membantu meremajakan kulit dan mencegah kekeringan. Dengan mengkonsumsi pepaya sejak dini akan membantu menjaga kesehatan kulit dan menghindari timbulnya keriput kemudian hari.

Strawberry

Strawberry juga mengandung vitamin C yang cukup banyak, selain itu kandungan antioksidannya menjaga kulit dari radikal bebas. Vitamin C memang cukup akrab dengan kulit, nutrisi alami yang membantu menghsilkan kolagen dalam tubuh. Vitamin C juga menjaga kulit dari serangan sinar matahari secara langsung. Dalam 100 gr strawberry mengandung 60 mg vitamin C.

Walnut
Walnut dan jenis kacang-kacangan lain, mengandung vitamin E esensial yang sangat dibutuhkan kulit. Untuk melembabakan dan juga meremajakan kulit Anda.

Gandum
Kandungan magnesium dan juga vitamin B dalam gandum mebantu regenerasi kulit. Menggantikan sel kulit yang mati dengan sel kulit yang baru.

Sayuran dan Buah
Hampir seluruh buah dan sayur sangat baik manfaatnya untuk kulit. Karena merupakan sumber vitamin dan juga serat yang sangat dibutuhkan untuk kulit. Selain itu, pencernaan juga akan berjalan dengan sangat baik sehingga tidak ada racun-racun yang tertinggal dalam tubuh.

detikfood.com